Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 17, 2013

Surat Untuk sang Bunda

Dear Bunda,,, Tak tahu mengapa sore ini aku begitu merasa sepi dan sendirian. Merasa tertinggal dan kecil. Ingin menangis tapi tak tahu apa yang harus ditangiskan. Ingin tertawa tetapi hati ini terus terdesak dengan perasaan sepi dan sendirian ini. Bingung, Cuma ini yang bisa kukatakan untuk perasaanku saat ini. Aku betul-betul gelisah, tak tahu apa yang kugelisahkan, aku hanya terus berpikir tentang banyak hal. Aku berusaha dewasa untuk tidak menangis dan cengeng seperti biasanya. Kali ini air mataku selamat. Dia tak perlu terkuras dan menjadi bengkak lagi seperti dulu. Aku betul-betul berusaha menjadi tegar, menjadi kuat. Aku tahu penyebab kegelisahan ini. Aku tahu mengapa hatiku tak tenang. Kamulah penyebabnya. Aku merindukanmu Bunda. Sangat merindukanmu. Aku merindukan menungguimu diwaktu senja depan rumah sederhana kita. Aku merindukan jejak kakimu ditanah berlumpur samping rumah kita. Aku merindukan setiap kerutan diwajahmu entah saat marah, sedih ataupun menangis. Aku suka