Surat Untuk sang Bunda

Dear Bunda,,,
Tak tahu mengapa sore ini aku begitu merasa sepi dan sendirian. Merasa tertinggal dan kecil. Ingin menangis tapi tak tahu apa yang harus ditangiskan. Ingin tertawa tetapi hati ini terus terdesak dengan perasaan sepi dan sendirian ini. Bingung, Cuma ini yang bisa kukatakan untuk perasaanku saat ini. Aku betul-betul gelisah, tak tahu apa yang kugelisahkan, aku hanya terus berpikir tentang banyak hal. Aku berusaha dewasa untuk tidak menangis dan cengeng seperti biasanya. Kali ini air mataku selamat. Dia tak perlu terkuras dan menjadi bengkak lagi seperti dulu. Aku betul-betul berusaha menjadi tegar, menjadi kuat.
Aku tahu penyebab kegelisahan ini. Aku tahu mengapa hatiku tak tenang. Kamulah penyebabnya. Aku merindukanmu Bunda. Sangat merindukanmu. Aku merindukan menungguimu diwaktu senja depan rumah sederhana kita. Aku merindukan jejak kakimu ditanah berlumpur samping rumah kita. Aku merindukan setiap kerutan diwajahmu entah saat marah, sedih ataupun menangis. Aku suka membaui wangi tubuhmu. Perpaduan antara bau tanah dan keringat tubuhmu. Aku merindukan itu semua diawal desember tahun ini. Hampir 3 tahun kita tak bersua. Lama. Menyisakan sesak dan kerinduan yang teramat sangat.
Aku suka disini ma. Banyak hiburan dan keindahan. Tetapi aku lebih merindukanmu dan rumah kita didusun sebuah pulau bagian selatan Indonesia. Disini aku bisa mendengarkan berbagai musik merdu dan bising kehidupan khas kota besar. Tetapi aku lebih suka mendengarkan senandung khas setiap pagimu untuk menyambut sang surya.
Aku ingin mengajakmu kesini, melihat cahaya malam dan hingar bingar perkotaan. Aku ingin mengajakmu ke salon ma. Sekedar melihat rambut indahmu disulap menjadi cantik dan anggun. Aku ingin memakaikanmu baju terbagus yang pernah kulihat depan swalayan itu. Mama... . Aku merindukanmu sepenuh hati. Sabar, doakan anakmu agar sukses dirantauan. Selamat hari ibu mama, ciuman dan pelukan hangat untukmu.
                                                                             Salam Hangat sulung cerewet

Angelin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

14 April 2012

Aku. Langit. dan Hujan...