Unexpected Love

Mendung menghiasi kota budaya sore ini. Pukul 17.20 WIB. Perkuliahan Linguistik baru saja berakhir. Rasa penat dan lapar yang tertahan benar-benar menggedor seluruh pertahananku. Rasanya ingin segera mencapai kamar kosku yang nyaman. 
Tululit... tululit... Suara HP memecah konsentrasiku. kulirik sekilas. Sebuah nama yang menghantui hatiku beberapa bulan terakhir ini. Tak kuhiraukan panggilannya. sebenarnya aku ingin sekali mengangkat dan menyapa pemilik suara yang merdu ini. mendengarkan suara yang selalu menghiburku. Yang selalu ada saat aku menceritakan semua isi hatiku. Aku tak tahu, perasaan apa yang dengan kejamnya bercokol didasar hatiku, perlahan tapi pasti mulai menggeser sebuah nama yang sudah hampir 4 tahun menemaniku. 
Arrggghhh,,, aku juga tak tahu sebenarnya hubunganku dengan dia. Yang aku tahu, aku mulai menikmati kehadirannya. mulai merindukannya diam-diam, menunggu sms-smsnya yang selalu mengukir tawa disudut bibirku. aku suka saat dia menyapaku "Cerewet pesek yang manis". Norak. Aneh. Penuh gombalan. Tapi aku menyukainya. Ada perasaan hangat yang menyusup saat panggilan itu terdengar oleh telingaku.
Seharusnya rasa ini tak perlu hadir diantara kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

14 April 2012

Aku. Langit. dan Hujan...